Senin, 11 September 2017

Inilah Hal-hal yang Menarik Wanita untuk Menyukai Sepak Bola



Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang digemari oleh masyarakat tanpa batasan umur, dari anak kecil hingga lanjut usia menyukai olahraga ini. Sepak bola sendiri terkesan lebih populer di kalangan pria daripada di kalangan wanita. Sebenarnya, banyak pula kalangan wanita yang menyukai sepak bola, terbukti ada sepak bola wanita dan di stadion sepak bola pun tidak sedikit kaum wanita ada di bangku-bangku stadion. Lalu apa yang wanita pikir tentang sepak bola?

Tulisan ini ditulis berdasarkan pengalanku sendiri, dan bagaimana Aku sebagai wanita melihat sepak bola. Bagiku sepak bola bukan lah sekedar hiburan, bukan sekedar passing-passing antar pemain, ataupun hanya sekedar permainan yang dimainkan oleh 2 tim dengan 22 orang yang terjadi di lapangan. So, Apa sepak bola bagiku? 

Awal bermula Aku menyukai sepak bola yaitu ketika Aku dan Ayahku menonton Timnas U19 3 tahun lalu. Dahulu bagiku bola itu sesuatu yang membosankan. Untuk apa menonton bola? Apa sih enaknya menonton bola? Itu lah hal-hal yang selalu terngiang di otakku saat itu. Bagiku menonton bola adalah sesuatu yang hal yang tak berguna, untuk apa menonton bola yang hanya dioper-oper untuk mencari gol. 

Kejadian saat menonton timnas u19 saat itu yang membukakanku akan hal sepak bola. Awalnya hanya iseng-iseng menonton bola dengan Ayahku. Pertandingan itu bukanlah ketika timnas u19 menang atas Vietnam ataupun menang atas Korea Selatan. Tetapi hanyalah pertandingan uji coba yang dilakukan timnas u19 untuk bekal piala Asia. Aku lupa pertandingan melawan siapa dan dimana saat itu, Aku hanya ingat bahwa itu terjadi saat bulan Ramadhan.

Sebenarnya, sebelumnya Aku sudah pernah menonton bola tetapi belum menjadi fanatik, tepatnya waktu itu aku berumur sekitar 12 tahun. Aku ingat dahulu ketika turnamen AFF 2010, ketika itu Indonesia dilatih oleh Alfred Riedl hingga akhirnya Indonesia bisa melaju ke Final, berhadapan dengan Malaysia dengan sistem home-away. Itu pertama kalinya Aku begitu antusias menonton bola, hingga Aku ingat dahulu Aku di depan TV dengan membawa ember lalu memukul-mukul ember tersebut dengan meneriakkan “Indonesia!!! Indonesia !!!” dan mengikat kepalaku dengan hasduk   pramuka di kala pertandingan berlangsung. Aku ingat betapa asyiknya menonton bola dan betapa sakitnya pula menonton bola kala menelan kekalahan. Sayangnya saat itu Indonesia gagal mendapatkan peringkat pertama. Sejak saat itu, Aku belum pernah menonton bola kembali.

Aku tidak yakin kapan lagi Aku menonton bola setelah kejadian AFF 2010 tersebut. Aku hanya ingat bahwa Aku juga pernah menonton pertandingan Indonesia U19 vs Korea Selatan U19, dimana pertandingan tersebut merupakan pertandingan kunci untuk bisa melaju ke turnamen Piala Asia U19. Aku menonton itu pun awalnya karena melawan Korea Selatan. Aku ingat saat itu hujan deras hingga lapangan becek dan bola tidak bisa mengalir dengan lancar. Aku ingat betapa lucunya bola digiring ke teman satu tim tetapi harus terhenti sebelum bola itu sampai ke anggota tim lainnya. Aku turut berbahagia ketika Indonesia bisa mengalahkan Korea Selatan dan munuju Piala Asia yang dicita-citakan. Setelah kemenangan itu pun, belum bisa membuatku menyukai sepak bola.

Setelah menonton pertandingan uji coba Timnas U19 yang telah Aku katakan sebelumnya, tidak tahu mengapa Aku menjadi ketagihan menonton beberapa pertandingan setelahnya. Aku mulai mengetahui nama para pemain, Aku mulai hafal dengan nomer punggung pemain. Ya! Di saat itulah, aku mulai tertarik dengan dunia sepak bola. Aku mulai stalking akun-akun timnas u19, akun-akun para pemain, dan Aku pun membaca setiap berita mengenai timnas u19. Masih segar di dalam ingatanku bahwa Aku selalu menyimpan foto-foto para pemain dan official pelatih hingga ratusan foto dan bahkan Aku pernah iseng-iseng mencari id Line mereka dan mengirim satu dua pesan kepada mereka. Jika dipikir, Aku juga tidak tahu mengapa Aku menjadi suka dengan sepak bola. Bagiku bukan masalah tampan atau tidak tampan pemain sepak bola itu, tetapi bagaimana mereka bermain sebagai tim, bagaimana skill-skill yang mereka miliki untuk bisa sukses bersama. 

Bagiku sendiri yang memiliki kodrat sebagai perempuan, Aku menyukai atau Aku mencintai menonton bola bukan lah karena pemain A tampan atau pemain B tampan, tetapi  bagaimana Aku bisa terhibur dengan permainan individu mereka dan permainan tim mereka. 

Dengan Timnas U19 membuka hatiku untuk menyukai sepak bola, dari dan sejak itu Aku menyukai sepak bola hingga sekarang. Dari Timnas U19 akhirnya Aku suka menonton bola tim-tim Indonesia, lalu mulai menapaki sepak bola Eropa. Hingga akhirnya Aku memiliki 2 tim kebanggan yaitu Barcelona dan Bali United. 

Sejak menyukai sepak bola pun Ibuku selalu mengatakan bahwa kalau masalah bola Aku langsung cletus saja. Aku suka bagaimana sepak bola berkembang zaman sekarang, kadang Aku menyesal mengapa Aku tidak mengetahui sepak bola sejak dahulu, tetapi apapun itu Aku tetap senang menonton bola. Dan Aku berharap semakin tahun semakin banyak tim yang menjunjung tinggi fair-play, lalu bagaimana wasit lebih profesional, dan juga para pendukung yang lebih cerdas dan bijak dalam bersikap hingga tidak adanya lagi korban-korban yang berjatuhan dalam dunia sepak bola.